HARUS PATAH HATI
Pernahkah kita
mencintai seseorang dengan segenap hati dan segenap jiwa dan segenap akal budi
kita? Kalau ya, pasti kita pernah mengalami patah hati! Chow Yun Fat, dalam
sebuah filmnya, pernah mengatakan bahwa kalau mau mencintai seseorang, berikan
25% saja supaya kita tidak terlalu sakit hati kalau – kalau pasangan kita tidak
membalas cinta kita. Kalau dia mengkhianati kita, sakit hati kita hanya 25%,
yaitu sebesar cinta kita.
Kenyataannya,
tidak ada perubahan apa – apa yang terjadi kalau kita mencintai sesuatu tidak
dengan sepenuh hati. Ketika kita mencintai perusahaan dengan sepenuh hati, maka
kita akan melakukan segala sesuatu untuk perusahaan. Saya masih ingat bahwa
saya harus mewanti – wanti diri saya agar tidak membuat aktivitas atau program
macam – macam menjelang Halal Bihalal, karena biasanya Serikat Pekerja dengan
keterbatasan pemahaman mereka, akan memberikan komentar yang tidak sesuai
dengan harapan kita. Namun pada Halal Bihalal kemarin, saya masih mendapatkan
komentar yang tidak ‘berkenan’ karena saya lupa menahan diri dan melakukan
sesuatu hal yang baik untuk perusahaan, namun kurang dipahami oleh mereka.
Cinta sepenuh hati, jiwa dan akal budi meniadakan ketakutan untuk berbuat apa
yang benar bagi apa dan siapa yang kita cintai.
Saat perusahaan
yang kita cintai ternyata tidak membalas cinta kita, definitely kita akan merasa hancur. Itu adalah sebuah konsekuensi
logis. Rasanya sangat mengecewakan ketika kita merasa sudah melakukan yang
terbaik untuk perusahaan, namun disalahmengerti bahwa itu adalah hal yang tidak
benar untuk mereka (tidak dihargai still
OK, tapi disalahpahami... oh berat sekali!). Rasanya sangat menyesal kita
sudah melakukan apa yang baik tersebut... tetapi mari kita ingat: kita tidak
akan melakukan prestasi hebat tanpa cinta (yah, kita bisa melakukan prestasi
hebat karena iri hati, tapi itu bukanlah hal yang baik, mengingat emosi yang
negatif sangat buruk untuk kesehatan).
Walaupun
perusahaan tidak menghargai prestasi kita, walaupun mereka menyalahpahami usaha
kita, walaupun mereka mencaci – maki perbuatan kita, miliki keyakinan bahwa
yang terbaik yang sudah kita lakukan akan memberikan hasil yang baik. Di
kemudian hari mereka akan memahami. Tugas kita tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan, tetapi lakukanlah apa yang baik untuk semua orang. Cinta kita adalah
segenap hati, artinya kita memang harus patah hati ketika semua hal
mengecewakan; namun bukan tugas kita untuk menghancurkan. Cinta adalah untuk
membangun.
--------------------------------------------------------------------------------