MEMAAFKAN

MEMAAFKAN

Manager atau Atasan adalah manusia, maka mereka berpeluang untuk melakukan kesalahan. Bukan kesalahannya yang menjadi masalah, melainkan bagaimana sikap pemimpin terhadap kesalahannya sendiri, apakah yang bersangkutan mau mengambil tanggung jawab atau meminta orang lain untuk mengambil tanggung jawab perbaikan.

Tidak ada perbaikan dan peningkatan kepemimpinan selama pemimpin tidak bersedia untuk meminta maaf atas kesalahannya. Menyangkut hubungan antar manusia, tidak ada kebenaran 100% atau kesalahan 100%. Yang ada adalah kesempatan untuk bermaaf – maafan sesuai dengan kadar kesalahan masing – masing. Pada saat itulah, hubungan akan meningkat dan membawa berkah bagi siapa yang mempercayainya.

Tidak ada hubungan yang bertahan tanpa ada maaf. Maaf yang membuat hubungan bisa selamanya.
----------------------------------------------------------------------