MENJAGA RAHASIA
Bukan hal yang
mudah untuk menjaga rahasia. Sering kali, kalau hati kita sedang tidak enak,
kita cenderung untuk berbicara kepada orang daripada kepada Tuhan J. Resiko berbicara kepada orang adalah bocor ke orang lain dan bisa saja
menimbulkan masalah yang tidak ada hubungannya lagi dengan permasalahan utama.
Sedangkan berbicara dengan Tuhan tidak ada resiko untuk berbuat salah dengan
manusia.
Suatu kehormatan
memegang suatu rahasia dan di dalamnya mengandung suatu tanggung jawab besar.
Kemanusiaan kita mengalami ujian yang berat ketika kita dipercaya untuk
memegang rahasia, termasuk rahasia perusahaan. Rahasia perusahaan merupakan
suatu bentuk kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada kita dan ada
konsekuensi tanggung jawab yang besar untuk menjaganya.
Kadang seorang
Atasan mempercayakan rahasia kepada Bawahannya, demikian juga sebaliknya.
Ketika orang terbuka, maka akan dibalas dengan keterbukaan. Ketika keterbukaan
ini dibalas dengan ‘kebocoran’, orang merasa terkhianati. Ada sebuah pepatah
menyatakan bahwa seorang sahabat yang terkhianati lebih susah didekati daripada
kota yang berkubu.
Saya merasa tidak
mudah untuk menjaga rahasia. Kadang saya merasa kemanusiaan saya sangat rendah
ketika mengalami kekecewaan kepada seseorang, saya berkeluh kesah kepada orang
lain yang tidak pada tempatnya untuk saya ceritakan. Berkeluh kesah kepada
Tuhan adalah suatu keharusan sebelum saya mengalami hal yang lebih buruk lagi!