KOMITMEN PADA TARGET
Memang mudah
untuk mencanangkan sebuah target; namun untuk berkomitmen dalam pencapaiannya,
itu bukan hal yang mudah. Menjadi tidak mudah lagi ketika kepemimpinan tidak
memberikan sanksi kepada ketidakpencapaian target. Ketika seseorang yang tidak
mencapai target ‘melenggang kangkung’ begitu saja di depan semua orang, maka
orang cenderung tidak tertarik untuk mencapai target walau ada hadiah bagi
mereka yang mencapai target (apalagi tidak ada hadiah bagi yang mencapai
target!).
Tidak mencapai
target artinya tidak berkomitmen kepada apa yang sudah dicanangkan bersama.
Tidak berkomitemen artinya tidak memiliki integritas. Integritas sebaiknya
tidak dipersepsi secara reaktif, yaitu hanya bersikap jujur saja; melainkan
juga proaktif, yaitu mewujudkan apa yang sudah dikatakan. Stephen Covey
mengatakan dalam bentuk yang lain, menyelaraskan realitas dengan kata – kata
(sedangkan kejujuran adalah menyelaraskan kata – kata dengan realitas).
- T.P. Rachmat dalam sebuah kesempatan menyatakan ada tiga jenis SDM dalam perusahaan: Orang yang terus menerus meningkatkan standar (layak untuk DIPROMOSI)
- Orang yang bekerja sesuai dengan standar (layak untuk DIPEKERJAKAN)
- Orang yang bekerja di bawah standar (layak untuk DIPUTUSKAN HUBUNGAN KERJANYA)
Jangan berdiam
diri ketika ada yang tidak mencapai target. Lakukan sesuatu bahkan untuk
pencegahannya. Prinsipnya tetap sama sepanjang masa: mencegah lebih baik
daripada mengobati; namun mengobati tetap harus dilakukan daripada membiarkan
sampai ‘mati’. Lakukan coaching dan counselling bila perlu, lakukan monitoring
pencapaian target, bantu mereka yang membutuhkan. Berikan pelatihan dan sanksi
atau pembinaan kepada mereka yang tidak mampu atau tidak mau melakukan apa yang
sudah dilatihkan atau digariskan oleh manajemen. Lakukan sesuatu, jangan
berdiam diri.
------------------------------------------------------------------------------------