MELIHAT DARI KACAMATA DEFISIT ATAU KEBAIKAN
Sejak kecil kita
sudah dicekoki dengan pemberitahuan tentang segala keburukan kita, bahkan dari
orang tua kita (orang tua juga mengalami hal yang sama dari orang tua mereka
sehingga ini menjadi suatu lingkaran setan). Kalau pun kita tidak mendapatkan
dari orang tua atau keluarga kita, maka lingkungan sosial kita yang lain
seperti tetangga, teman sekolah, teman kerja memberikan pengaruh yang negatif
karena pada dasarnya 80% orang akan bersikap negatif.
Kalau diminta
untuk menunjukkan hal – hal yang positif, rata – rata orang mengalami
kesulitan. Kalau hal yang negatif, dengan waktu relatif singkat mereka mampu
menyebutkan semua hal yang menjadi keluhan dan pandangan negatifnya. Pada
dasarnya pandangan defisit membuat orang semakin pesimis, kuatir, takut, tidak
kreatif dan mematikan kegairahan hidup.
Sudah saatnya kita
memandang segala sesuatu dari sudut pandang kebaikan. Apa yang baik dan sudah
terjadi saat ini? Apa yang baik dan bermanfaat, patut untuk kita berikan
apresiasi? Kalau kita memiliki impian, apa yang kita harapkan supaya komunitas
atau situasi kehidupan kita semakin lebih baik dan sesuai dengan prinsip hidup
kita? Apa yang akan kita lakukan untuk mewujudkan impian kita? Komitmen apa
yang akan kita buat supaya impian kita bertahan sampai waktu yang lama?
Mengajukan
pertanyaan – pertanyaan di atas tidak akan menyinggung perasaan siapa – siapa
dan orang terdorong untuk memberikan jawaban positif, merancang dan
membayangkan yang positif terjadi dan mengupayakan energi pemikiran dan
tindakan untuk mewujudkan hal – hal yang positif tersebut.
---------------------------------------------------------------------------